Rabu, 05 Oktober 2011

Tugas softskill 1

PENGERTIAN MENAGEMENT

Sering kita mendengar kata manajemen, namun banyak di antara kita tidak tahu pengertian manajemen / definisi manajemen tersebut, kali ini coba kita lihat apa sih pengertian manajemen itu sebenarnya ?
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu “manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan, mengusahakan, memimpin.

Berikut pengertian manajemen menurut beberapa ahli :


  1. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunakan sumberdaya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi tang telah ditetapkan. (By : James A.F. Stoner)
  2. Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. (By : R. Terry )
  3. Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.(By : Lawrence A. Appley)
  4. Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. (By : Horold Koontz dan Cyril O’donnel )

JADI DAPAT DISIMPULKAN MANAJEMEN ADALAH PROSES KEGIATAN DENGAN MELALUI ORANG LAIN UNTUK MENCAPAI SUATU TUJUAN TERTENTU SERTA DILAKSANAKAN SECARA BERURUTAN BERJALAN KE ARAH SUATU TUJUAN.


Menurut para ahli fungsi-fungsi menagement sebagai berikut :

1. Menurut  George R.Terry
- Perencanaan (Planning);
- Pengorganisasian (Organizing);
- Penggerakan (Actuating);
- Pengawasan (Controlling).


2. Menurut Luther M. Gulick yang disadur oleh Dr. BN.Silalai
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Menyelaras/Mengkoordinir (Coordinating);
- Melaporkan (Reporting);
- Menyusun Anggaran (Budgeting).


3. Menurut Henry Fayol
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Memerintah (Commanding);
- Mengkoordinir (Coordinating);
- Mengawasi (Controlling).


4. Menurut Koontz dan O. Donnel
- Perencanaan (Planning);
- Mengorganisir (Organizing);
- Melengkapkan Tenaga Kerja (Staffing);
- Mengarahkan (Directing);
- Mengawasi (Controlling).



Tingkatan Manajemen (Manajemen Level)
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional,
berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering 
dikelompokan
menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama
(biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih
besar di bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer
mulai dari bawah ke atas:

(Sumber: Dunia
Remaja Indonesia)

1) Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).

2) Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.

3) Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer
. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara
umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah
CEO (Chief Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.


Teori Manajemen Klasik


  Frederick W.Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah. Dennnga menggunakan studi waktu-dan-gerak ia mencari cara yang terbaik bagi pekerja pabrik baja Amerika untuk melakukan kerja kasar, seperti menyekop batubara. Dengan mempelajari besar kecilnya ukuran sekop untuk material yang berbeda besarnya, ia dapat meningkatkan produktivitas pekerja dari 16 menjadi 59 ton/hari. Taylor percaya bahwa dengan memaksimalkan produktivitas akan memaksimalkan keuntungan perusahaan dan pendapatan bagi karyawan. Manajemen dengan cepat berubah menjadi manajemen ilmah. Namun, satu persatu buruh menentangnya karena hal ini dianggap tidak berperikemanusiaan. Standar Penampilan. Perhatian Taylor ditujukan pada tingkat pekerja dalam organisasi. Ia menganjurkan penggunaan standar penampilan, yaitu pencapaian tingkat produktivitas pekerja yang diharapkan. Walaupun bukan dalam wilayah kerja Taylor, gagasan standarnya ini dapat diterapkan juga dalam manajemen. Jika pekerja dan manajer memenuhi standarnya, maka perusahaan akan dapat mencapai tujuannya. Tujuan adalah suatu yang ingin dicapai oleh perusahaan atau unit organisasi. Standar adalah ukuran penampilan yang jika dipenuhi, akan menghasilkan tujuan yang dicanangkan. Sebagai contoh tujuan penyejuk ruangan atau AC adalaaah untuk kenyamanan manusia. Sedangkan standart adalah setting pengaturan udara yang membuat ketetapan suhu yang diterima. Tujuan perusahaan dan unitnya cenderung berupa statement yang luas dan umum. Standar dapat ditetapkan dalam perusahaan, unit organisasinya, dan bahkan pada tiap karyawannya. Standar harus dinyatakan dalam kalimat yang jelas dan dapat diukur sehingga tingkat penapaiannya dapat diukur.
  
 Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajer


Sebagai seorang manager perusahaan tidak hanya bertugas membuat keputusan maupun membuat strategi dan kebijakan perusahaan, akan tetapi dia juga harus bertanggung jawab atas semua pihak seperti halnya karyawan, pemasok, konsumen, pemegang saham, maupun sosialisasi dengan pihak eksternal. Tanggung jawab atas semua pihak sangat penting karena mereka lah yang akan mendorong untuk menghasilkan profit perusahaan.  Dan tingkatan profit dalam sebuah perusahaan merupakan salah satu penyebab naik turunnya kewibawaan perusahaan maupun manajernya. Seorang manajer harus mampu memilih karyawan yang berpotensi dalam bidangnya, selain itu dia harus mampu membuat kepuasan konsumen juga.
     Bahwasannya sebuah tanggung jawab akan muncul apabila seseorang mempunyai etika, sehingga etika sangat berhubungan erat dengan tanggung jawab. Bagitu juga bagi seorang manajer. Etika yang baik sangat dibutuhkan dalam menjalankan tugasnya, karena sebuah nilai baik maupun buruk mempunyai pengaruh besar bagi manajemen. Di antara pengaruh tersebut adalah menjadi salah satu tonggak manajer dalam membuat keputusan maupun bekerja, mambentuk perilaku karyawan dan komunitas yang diharapkan, mempengaruhi usaha marketting, serta dapat membangun kekuatan atau motivasi. Dari buku manajemen karangan Robbin dan Mary Coulter dijelaskan bahwa ada beberapa cara untuk menciptakan perilaku yang etis di antaranya adalah membandingkan individu dengan standar etik tertinggi, dengan melihat contoh, pelatihan etika, serta membuat mekanisme perlindungan formal. Sedangkan dilihat dari wawasan lain, Dalimunthe (2004) menganjurkan untuk memperhatikan beberapa hal sebagai berikut untuk menciptakan etika bisnis yang baik: 
1.  Pengendalian Diri
2.  Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
3.  Mempertahankan Jati Diri
4.  Menciptakan Persaingan yang Sehat
5.  Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan"
6.  Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi dan Komisi)
7.  Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
8.  Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
9.  Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
10.  Memelihara Kesepakatan
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar